BLORA JAWA TENGAH INDONESIA, GEOGRAFI SEJARAH DAN WISATA

Blora Jawa Tengah Indonesia


Kabupaten Blora adalah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Blora, sekitar 127 km sebelah timur Semarang. Berada di bagian timur Jawa Tengah, Kabupaten Blora berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Timur.

Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Rembang dan Kabupaten Pati di utara, Kabupaten Tuban dan Kabupaten Bojonegoro (Jawa Timur) di sebelah timur, Kabupaten Ngawi (Jawa Timur) di selatan, serta Kabupaten Grobogan di barat.

Blok Cepu, daerah penghasil minyak bumi paling utama di Pulau Jawa, terdapat di bagian timur Kabupaten Blora.

Keadaan Geografi Blora


Wilayah Kabupaten Blora terdiri atas dataran rendah dan perbukitan dengan ketinggian 20-280 meter dpl. Bagian utara merupakan kawasan perbukitan, bagian dari rangkaian Pegunungan Kapur Utara. Bagian selatan juga berupa perbukitan kapur yang merupakan bagian dari Pegunungan Kendeng, yang membentang dari timur Semarang hingga Lamongan (Jawa Timur). Ibukota kabupaten Blora sendiri terletak di cekungan Pegunungan Kapur Utara.

Separuh dari wilayah Kabupaten Blora merupakan kawasan hutan, terutama di bagian utara, timur, dan selatan. Dataran rendah di bagian tengah umumnya merupakan areal persawahan.

Sebagian besar wilayah Kabupaten Blora merupakan daerah krisis air (baik untuk air minum maupun untuk irigasi) pada musim kemarau, terutama di daerah pegunungan kapur. Sementara pada musim penghujan, rawan banjir longsor di sejumlah kawasan.

Kali Lusi merupakan sungai terbesar di Kabupaten Blora, bermata air di Pegunungan Kapur Utara (Rembang), mengalir ke arah barat melintasi kota Purwodadi yang akhirnya bergabung dengan Kali Serang.

Bahasa Yang Digunakan di Blora


Berdasarkan tutur bahasa Jawa, dialek bahasa Jawa Blora merupakan bahasa pergaulan dan termasuk tataran ngoko atau bahasa kasar. Jadi, di daerah Blora tataran Krama (halus) maupun Madya (biasa, campuran krama dan ngoko) tetap digunakan selain tataran dialek pergaulan ngoko kasar tersebut.

Madya adalah salah satu tingkatan bahasa Jawa yang paling umum dipakai di kalangan orang Jawa. Tingkatan ini merupakan bahasa campuran antara ngoko dan krama, bahkan kadang dipengaruhi dengan bahasa Indonesia. Bahasa madya ini mudah dipahami dan dimengerti.

Bahasa yang digunakan di daerah kabupaten Blora adalah bahasa Indonesia dan bahasa Jawa Blora dalam tingkat tutur ngoko, madya maupun krama oleh penggunanya masing-masing.

Asal Usul Nama Blora


Menurut cerita rakyat Blora berasal dari kata BELOR yang berarti lumpur, kemudian berkembang menjadi mbeloran yang akhirnya sampai sekarang lebih dikenal dengan nama BLORA.

Secara etimologi Blora berasal dari kata WAI + LORAH. Wai berarti air, dan Lorah berarti jurang atau tanah rendah.

Dalam bahasa Jawa sering terjadi pergantian atau pertukaran huruf W dengan huruf B, tanpa menyebabkan perubahan arti kata. Sehingga seiring dengan perkembangan zaman kata WAILORAH menjadi BAILORAH, dari BAILORAH menjadi Balora dan kata Balora akhirnya menjadi Blora.

Jadi nama Blora berarti tanah rendah berair, ini dekat sekali dengan pengertian tanah berlumpur.

Daerah Wisata di Blora

Tempat wisata di Kabupaten Blora:

  • Waduk Greneng, di Desa Tunjungan.
  • Goa Terawang, di Desa Kedungwungu.
  • Waduk Tempuran, di Desa Tempuran.
  • Kampoeng Bluron, di Desa Tempuran.
  • Waduk Bentolo, di Desa Tinapan.
  • Wisata Kereta Lokomotif Cepu, di Kota Cepu.
  • Pemandian Sayuran, di Desa Soko.
  • Taman Rekreasi Tirtonadi, di kelurahan Kedungjenar.
  • Taman Water Splash Sarbini, di JL.JEND.Ahmad Yani kelurahan Karangjati.
  • Gunung Manggir, di Desa Ngumbul.
  • Ara-Ara Kesanga, di Desa Gabusan.
  • Goa Sentono, di Desa Mendenrejo.
  • Gunung Pencu, di Desa Bogorejo.
  • Blora City Park, di kelurahan Bangkle.
  • Taman Seribu Lampu, di Kota Cepu.
  • Taman Mustika, di pusat kota Blora tepatnya Jalan Pemuda Kelurahan Kedungjenar.
  • Taman Patung Sate Desa Gagaan Kecamatan Kunduran.
  • Taman Patung Sate di dekat perbatasan kabupaten sebelah barat yaitu di Desa Gagaan.
  • Air Terjun Temajang, di Banjarejo.
  • Kampoeng Gojekan, di Desa Tempuran.
  • Desa Wisata, di Desa Tempuran.
  • Sendang Banyu Biru , di Desa Kedungwungu.
  • Air Terjun Kedung Mansur, di desa Jatisari.